Minggu, 07 Juni 2015

Sosok Rangda Dalam Sejarah Tari barong

     
    Pembuatan blog ini bertujuan untuk memenuhi tugas laporan study wisata pada tanggal 23-27 April 2015 yang diberikan oleh SMAN 1 Manyar  setiap tahunnya kepada siswa kelas 11, sebagai tanggung jawab atau tugas akhir dari sekolah SMAN 1 Manyar Gresik.

Sosok Rangda
    Guys, waktu kita di pertunjukan tari barong, kita sempet nih tanya-tanya sedikit tentang rangda pada salah satu masyarakat bali. Nah, kali ini kitaakan menceritakan tentang Rangda menurut kepercayaan masyarakat Hindu di Bali. menurut kepercayaan masyarakat hindu di bali Rangda adalah perubahan wujud manusia atau yang biasa disebut "nglekas" dalam adat bali menjadi binatang atau yang sering orang jawa sebut dengan siluman. perubahan ini tergantung menurut tingkatannya , tingkatan yang pertama manusia ini akan berubah menjadi kambing , monyet , ayam , ayam kecil yang kotor. dan pada pukul 00.00 ayam itu menjadi ayam leak. 


Di masyarakat Bali mereka yang ingin melakukan pesugihan mereka harus mencari tumbal yakni bayi pertama laki-laki sebenarnya tidak harus bayi laki-laki hewan pun juga bisa namun jika bayi laki-laki ilmu orang itu akan lebih tinggi serta ia mampu mendapatkan kekayaan lebih mudah 
    
Video Tari Barong
   
Guys, boleh kan kita cerita sedikit waktu kita study wisata di Bali? Pastinya boleh dong. Pada tanggal 26 April 2015, kita pergi ke tempat pertunjukan tari barong. Wow, terhibur sekali kita akan pertunjukan tari barong tersebut.



Rangda On Stage
        Nah guys, di dalam tari barong ini terdapat sosok yang dikenal dengan sebutan “Rangda” yang akan menjadi topik dalam pembuatan blog ini. Kalian tahu tidak rangda itu apa? Tentunya belum tahu kan? Oleh karena itu, disini bakalan kita kenalin nih kepada kalian semua.


Rangda merupakan sosok pemimpin bagi kaum leak dalam melawan sosok Barong. Rangda merupakan simbol Kejahatan , buruk dan negatif . Rangda digambarkan sebagai sosok wanita dengan rambut panjang yang kusut masai, mata membelalak, bertaring besar, berkuku panjang, lidah yang menjulur, dan membawa kain putih di tangannya Secara harfiah, kata “rangda” bermakna janda. Makna ini sesuai asal muasal ceritanya yang mengisahkan Ratu Mahendradatta yang membalas dendam karena diasingkan Raja Dharmodayana karena telah dituduh melakukan perbuatan sihir jahat  kepada permaisuri kedua raja Dharmodayana . Mantan ratu ini lalu membalaskan sakit hatinya dengan membunuh setengah dari rakyat di kerajaan itu.

Topeng Rangdaa
    Barong dianggap sebagai raja dari roh-roh kebaikan yang ditampilkan sebagai sosok singa bertaring panjang dengan rambut pirang yang lebat. Dalam salah satu mitologinya, Barong digambarkan mendampingi Raja Airlangga, pewaris tahta Raja Dharmodayana,untukmengalahkan Rangda. Barong dan Rangda digambarkan memiliki kekuatan yang berimbang. Keduanya juga dianugerahi keabadian, sehingga terjadi pertarungan yang tak ada habisnya. Karena sama kuat, keduanya terus bertarung tanpa ada salah satu pihak yang kalah. Kisah pertarungan abadi inilah yang kemudian diangkat dalam kesenian tari barong. Tari barong memiliki banyak versi. Salah satu versi yang sederhana dan singkat adalah tari barong rangda yang dipentaskan secara rutin atau pada saat tertentu saja  di Pura-pura.


Guys, waktu kita di pertunjukan tari barong, kita sempet nih tanya-tanya sedikit tentang rangda pada salah satu masyarakat bali. Nah, kali ini kita akan menceritakan tentang Rangda menurut kepercayaan masyarakat Hindu di Bali. menurut kepercayaan masyarakat hindu di bali Rangda adalah perubahan wujud manusia atau yang biasa disebut "nglekas" dalam adat bali menjadi binatang atau yang sering orang jawa sebut dengan siluman. perubahan ini tergantung menurut tingkatannya , tingkatan yang pertama manusia ini akan berubah menjadi kambing , monyet , ayam , ayam kecil yang kotor. dan pada pukul 00.00 ayam itu menjadi ayam leak. Di masyarakat Bali mereka yang ingin melakukan pesugihan mereka harus mencari tumbal yakni bayi pertama laki-laki sebenarnya tidak harus bayi laki-laki hewan pun juga bisa namun jika bayi laki-laki ilmu orang itu akan lebih tinggi serta ia mampu mendapatkan kekayaan lebih mudah.

Para penari Rangda akan kemasukan roh atau kerauhan ketika menari Tarian  Rangda yang ada di Pura ,  penari rangda tidak sadar dan tahu apa yang telah dilakukan pada saat menari Tarian Rangda, seakan akan bukan mereka yang menari Tarian Rangda tersebut melainkan Roh suci. Topeng rangda disucikan dahulu sebelum dipakai dalam tarian Rangda


Salah Satu Masyarakat Bali
   Guys, waktu kita di pertunjukan tari barong, kita sempet nih tanya-tanya sedikit tentang rangda pada salah satu masyarakat bali. Nah, kali ini kita akan menceritakan tentang Rangda menurut kepercayaan masyarakat Hindu di Bali. menurut kepercayaan masyarakat hindu di bali Rangda adalah perubahan wujud manusia atau yang biasa disebut "nglekas" dalam adat bali menjadi binatang atau yang sering orang jawa sebut dengan siluman. perubahan ini tergantung menurut tingkatannya , tingkatan yang pertama manusia ini akan berubah menjadi kambing , monyet , ayam , ayam kecil yang kotor. dan pada pukul 00.00 ayam itu menjadi ayam leak. Di masyarakat Bali mereka yang ingin melakukan pesugihan mereka harus mencari tumbal yakni bayi pertama laki-laki sebenarnya tidak harus bayi laki-laki hewan pun juga bisa namun jika bayi laki-laki ilmu orang itu akan lebih tinggi serta ia mampu mendapatkan kekayaan lebih mudah 
   
Ada juga mitos yang menyatakan bahwa apabila pada hari-hari tertentu, konon seseorang yang melihat Rangda akan sakit parah selama 3 hari, dan seseorang yang disentuh dengan kain putih milik rangda akan mati dan tidak dapat lahir kembali. Dan kata beliau juga ada mitos yang menjelaskan bahwa rangda adalah makhluk menyeramkan yang suka menculik  anak kecil dan memakannya.

Sosok Rangda dengan kain putih yang dipegang
 Jadi, dapat kita simpulkan disini guys, bahwa pertarungan antara rangda dan barong ini dikarenakan perwujudan rangda yang mengisahkan Ratu Mahendradatta yang membalas dendam karena diasingkan Raja Dharmodayana karena telah dituduh melakukan perbuatan sihir jahat kepada permaisuri kedua raja Dharmodayana. Sedangkan perwujudan barong digambarkan mendampingi Raja Airlangga, pewaris tahta Raja Dharmodayana, untuk mengalahkan Rangda. Kisah pertarungan abadi inilah yang kemudian diangkat dalam kesenian tari barong      


Perseteruan abadi Barong dan Rangda melambangkan kebaikan dan keburukan yang pada hakikatnya berdampingan. Baik keburukan maupun kebaikan, keduanya tidak dapat dihilangkan sepenuhnya dari kehidupan manusia. Kebaikan ada karena adanya keburukan atau kejahatan yang menjadi pembandingnya. Begitu pula sebaliknya. Sesuatu dianggap sebagai keburukan karena ada kebaikan yang menjadi parameter pembandingnya.

Guys, kita juga nyempetin nih foto bareng rangda dan barongnya. Tapi, sayangnya tidak dengan pemainnya melainkan patungnya saja.

 Guys, kita juga nyempetin nih foto bareng rangda dan barongnya. Tapi, sayangnya tidak dengan pemainnya melainkan patungnya saja.

Foto bersama patung barong dan rangda
(Fela, Ittaqy, Asti)

              Nah dari sini kalian sudah pada tahu kan sosok rangda dalam tari barong itu seperti apa?



Ditulis oleh:
1. Ittaqy Tafuzy
2. Nastiti Apsari A.
3. Wardhani Afelia S.
Kelas XI MIA 1 SMAN 1 MANYAR

Daftar pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar